Tentara Bawah Tanah: Edukasi Keajaiban Organisme Hidup untuk Lahan Subur

Di bawah setiap hamparan lahan pertanian, tersembunyi pasukan tak terlihat yang bekerja tanpa henti: Tentara Bawah Tanah. Jutaan organisme hidup ini adalah kunci sebenarnya untuk lahan subur dan panen melimpah. Oleh karena itu, Edukasi Keajaiban Organisme di dalam tanah menjadi sangat krusial bagi para petani modern yang ingin mengoptimalkan potensi lahan mereka secara berkelanjutan.

Program edukasi mengenai peran vital organisme hidup dalam kesuburan tanah ini dirancang untuk memberikan pemahaman yang mendalam dan praktis. Sebagai contoh nyata, pada hari Kamis, 14 Agustus 2025, pukul 09.00 hingga 17.00 WIB, di Pusat Studi Pertanian Organik (PSPO) “Harmoni Alam” yang berlokasi di Desa Tunas Hijau, Kecamatan Sejahtera Abadi, Kabupaten Keseimbangan Alam, sebuah lokakarya telah diadakan. Acara ini dihadiri oleh 70 peserta yang antusias, terdiri dari perwakilan kelompok tani, pegiat lingkungan, serta mahasiswa agribisnis dari perguruan tinggi terdekat.

Materi yang disampaikan dalam lokakarya ini dimulai dengan pengenalan jenis-jenis Tentara Bawah Tanah. Peserta diajarkan tentang berbagai bentuk kehidupan mikroskopis dan makroskopis di dalam tanah, mulai dari bakteri, fungi, nematoda, protozoa, hingga cacing tanah dan serangga kecil. Instruktur menjelaskan fungsi spesifik masing-masing kelompok organisme: bakteri dan fungi sebagai pengurai bahan organik, cacing tanah yang menciptakan pori-pori untuk aerasi dan drainase, serta mikroba penambat nitrogen yang esensial bagi ketersediaan nutrisi tanaman. Pemahaman ini sangat fundamental karena kesehatan tanah sangat bergantung pada keberagaman dan aktivitas mereka.

Selanjutnya, pelatihan berlanjut ke praktik-praktik pertanian yang mendukung dan meningkatkan populasi organisme tanah yang bermanfaat. Peserta diedukasi tentang dampak negatif penggunaan pupuk kimia sintetis dan pestisida secara berlebihan terhadap kehidupan mikroba tanah. Sebagai gantinya, ditekankan pentingnya metode pertanian organik dan biofertilisasi. Ini termasuk pembuatan kompos berkualitas tinggi dari limbah pertanian dan rumah tangga, serta penggunaan pupuk hayati yang kaya akan mikroorganisme menguntungkan. Sesi ini juga meliputi teknik aplikasi yang tepat agar mikroba dapat berkembang biak dan bekerja secara optimal di zona perakaran tanaman, membantu mereka dalam misi menjaga lahan tetap subur.

Aspek penting lainnya yang dibahas adalah bagaimana Tentara Bawah Tanah berfungsi sebagai pelindung alami tanaman. Peserta belajar tentang mikroba antagonis yang mampu menekan pertumbuhan patogen penyebab penyakit tanaman, serta organisme yang membantu tanaman melawan serangan hama. Contoh spesifik seperti Trichoderma spp. untuk pengendalian penyakit tular tanah atau Bacillus subtilis untuk meningkatkan kekebalan tanaman dipaparkan dengan jelas. Diskusi interaktif dengan para ahli, seperti Bapak Ir. Cahyo Utomo, M.Sc., seorang entomolog pertanian dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), yang telah mendedikasikan lebih dari 20 tahun untuk penelitian, semakin memperkaya pemahaman peserta.

Sesi praktik langsung menjadi bagian tak terpisahkan dari lokakarya ini. Peserta dibagi menjadi kelompok-kelompok untuk melakukan pengamatan langsung terhadap sampel tanah menggunakan mikroskop sederhana, mengidentifikasi beberapa jenis organisme, dan mempraktikkan teknik pengaplikasian pupuk hayati di lahan demplot PSPO “Harmoni Alam.” Pendampingan dilakukan oleh Ibu Dewi Kartika, seorang penyuluh pertanian senior dari Dinas Pertanian Kabupaten Keseimbangan Alam, yang telah memiliki pengalaman lebih dari 12 tahun dalam membimbing petani. Diharapkan, melalui Edukasi Keajaiban Organisme ini, para petani akan mampu memahami dan memanfaatkan kekuatan Tentara Bawah Tanah demi pertanian yang lebih produktif, lestari, dan ramah lingkungan.