Bulan: Juli 2025

Sawah Makmur: Budidaya Padi dengan Pengelolaan Air Terpadu

Sawah Makmur merupakan tujuan utama setiap petani padi. Mencapai hasil panen optimal memerlukan lebih dari sekadar menanam. Salah satu faktor krusial adalah pengelolaan air terpadu, sebuah pendekatan holistik yang memastikan ketersediaan dan efisiensi air.

Pengelolaan air terpadu dimulai dari perencanaan yang matang. Petani perlu memahami siklus air, mulai dari sumbernya hingga pengaplikasian di lahan. Ini melibatkan pengukuran curah hujan dan ketersediaan air irigasi yang akurat.

Sistem irigasi yang efisien adalah inti dari pendekatan ini. Pemanfaatan teknologi seperti pintu air otomatis dan saluran irigasi yang baik sangat membantu. Tujuannya adalah meminimalkan kehilangan air akibat penguapan atau rembesan.

Pengolahan tanah juga berperan penting. Tanah yang sehat mampu menahan air lebih baik, mengurangi frekuensi irigasi. Penambahan bahan organik dapat meningkatkan kapasitas retensi air tanah secara signifikan.

Pemilihan varietas padi yang tepat juga mempengaruhi kebutuhan air. Beberapa varietas lebih toleran terhadap kekeringan atau genangan. Ini perlu disesuaikan dengan kondisi lingkungan dan ketersediaan air di lokasi sawah makmur.

Teknik irigasi bergilir atau intermiten sangat efektif. Air tidak terus-menerus menggenang, tetapi diberikan sesuai fase pertumbuhan padi. Ini menghemat air sekaligus mendorong pertumbuhan akar yang lebih kuat.

Pemanfaatan data cuaca dan sensor kelembaban tanah kini semakin mudah diakses. Data ini memberikan informasi real-time untuk pengambilan keputusan irigasi. Dengan begitu, petani bisa tahu kapan dan berapa banyak air yang dibutuhkan.

Inovasi dalam teknologi pertanian memungkinkan pemantauan lahan dari jarak jauh. Drone dan citra satelit dapat mengidentifikasi area yang kekurangan atau kelebihan air. Intervensi cepat dapat dilakukan, mencegah kerugian.

Pengelolaan air terpadu juga mencakup pemanenan air hujan. Kolam penampungan atau embung dapat menyimpan air untuk musim kemarau. Ini adalah sumber cadangan yang sangat berharga untuk budidaya padi.

Edukasi dan kolaborasi antarpetani sangat penting. Berbagi pengetahuan tentang praktik terbaik dalam pengelolaan air dapat meningkatkan efisiensi di seluruh komunitas. Petani dapat belajar dari pengalaman satu sama lain.

Semoga artikel ini dapat memberikan informasi dan manfaat untuk para pembaca, terimakasih !

Posted by admin in Berita, Pertanian

Hermann Naeher: Pengusaha Swiss Perintis Perkebunan Tembakau di Deli Tua

Kisah perkebunan tembakau Deli yang legendaris tak lepas dari peran pionir seperti Hermann Naeher. Pengusaha Swiss ini adalah salah satu perintis utama yang melihat potensi luar biasa tanah Deli Tua. Dedikasinya membuka jalan bagi industri tembakau yang kemudian mendunia, meninggalkan jejak sejarah penting di Sumatera Utara.

Pada pertengahan abad ke-19, ketika banyak investor melirik komoditas lain, Hermann justru terpikat oleh kualitas tanah vulkanis di Deli Tua. Ia memiliki visi jauh ke depan, melihat prospek tembakau cerutu premium yang bisa bersaing di pasar Eropa. Ini adalah keberanian seorang visioner.

Dengan modal dan keahlian dari Swiss, Hermann Naeher mulai membuka lahan di Deli Tua. Ia menerapkan teknik pertanian modern yang pada masanya sangat maju, memastikan kualitas bibit dan proses penanaman yang optimal. Ini adalah fondasi awal kejayaan tembakau Deli.

Perintisannya tidak mudah. Tantangan berupa iklim, hama, dan pengelolaan tenaga kerja harus dihadapinya. Namun, dengan kegigihan dan manajemen yang cakap, Hermann Naeher berhasil mengubah lahan tidur menjadi perkebunan yang produktif dan efisien.

Kontribusi Hermann Naeher tidak hanya terbatas pada aspek pertanian. Ia juga membangun infrastruktur pendukung, seperti fasilitas pengeringan tembakau, gudang, dan perumahan bagi pekerja. Ini menciptakan ekosistem perkebunan yang terintegrasi dan modern.

Tembakau Deli yang dihasilkan dari perkebunan yang dirintis Hermann dikenal karena kualitas daunnya yang tipis, elastis, dan memiliki aroma khas. Tembakau ini menjadi bahan baku utama untuk pembungkus cerutu terbaik di dunia, sangat dicari di Amsterdam dan Bremen.

Keberhasilan Hermann ini menginspirasi banyak pengusaha Eropa lainnya untuk berinvestasi di Deli. Gelombang pembukaan perkebunan baru pun terjadi, menjadikan Medan dan sekitarnya sebagai pusat produksi tembakau terbesar di Asia Tenggara pada masanya.

Meskipun konteksnya adalah era kolonial, Hermann Naeher meninggalkan warisan berupa inovasi pertanian dan pengembangan wilayah. Deli Tua, yang dulunya hanyalah kawasan perkampungan, bertransformasi menjadi area perkebunan yang produktif berkat visinya.

Kisah Hermann Naeher adalah bukti bagaimana seorang individu dengan visi dan ketekunan dapat menciptakan dampak besar. Ia adalah figur sentral dalam sejarah tembakau Deli, sebuah industri yang membentuk identitas ekonomi Sumatera Utara selama berpuluh-puluh tahun.

Posted by admin in Berita, Pertanian

Efisiensi Penggunaan Input Eksternal: Tips Hemat Biaya Pertanian

Dalam praktik pertanian modern, biaya input eksternal seperti pupuk, pestisida, dan benih berkualitas tinggi seringkali menjadi komponen pengeluaran terbesar bagi petani. Oleh karena itu, efisiensi penggunaan input ini menjadi sangat krusial untuk meningkatkan profitabilitas dan keberlanjutan usaha tani. Mencapai efisiensi penggunaan bukan hanya tentang mengurangi jumlah, tetapi tentang mengaplikasikan input dengan cerdas dan tepat sasaran. Artikel ini akan membahas tips praktis untuk meningkatkan efisiensi penggunaan input eksternal, membantu petani menghemat biaya dan meningkatkan hasil panen.

1. Uji Tanah Secara Rutin

Salah satu langkah paling fundamental untuk mencapai efisiensi penggunaan pupuk adalah dengan melakukan uji tanah secara rutin. Uji tanah akan memberikan informasi akurat tentang ketersediaan unsur hara di lahan Anda. Dengan data ini, petani dapat menentukan jenis dan dosis pupuk yang benar-benar dibutuhkan tanaman, menghindari pemborosan akibat aplikasi yang berlebihan atau tidak tepat. Misalnya, jika uji tanah menunjukkan bahwa kadar fosfor sudah mencukupi, petani tidak perlu lagi menambahkan pupuk yang kaya fosfor, sehingga menghemat biaya secara signifikan. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat Bogor pada 1 Juli 2025 merekomendasikan uji tanah minimal satu kali setiap tiga tahun untuk lahan pertanian yang intensif.

2. Penerapan Pemupukan Berimbang dan Tepat Waktu

Setelah mengetahui kebutuhan tanah melalui uji tanah, terapkan pemupukan berimbang. Ini berarti memberikan pupuk dengan komposisi unsur hara makro (N, P, K) dan mikro yang sesuai kebutuhan tanaman pada fase pertumbuhannya. Selain itu, efisiensi penggunaan pupuk juga sangat dipengaruhi oleh ketepatan waktu aplikasi. Pupuk harus diberikan pada saat tanaman paling membutuhkannya, misalnya pada fase vegetatif awal untuk pertumbuhan daun atau fase generatif untuk pembentukan buah. Aplikasi yang tidak tepat waktu bisa menyebabkan hilangnya nutrisi akibat pencucian atau volatilisasi.

3. Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu (PHT)

Untuk mengurangi penggunaan pestisida, terapkan prinsip-prinsip Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu (PHT). PHT mengedepankan pencegahan dan penggunaan metode non-kimiawi terlebih dahulu, seperti penggunaan varietas tahan hama, rotasi tanaman, pemanfaatan musuh alami, dan sanitasi lahan. Pestisida hanya digunakan sebagai pilihan terakhir dan dengan dosis yang tepat jika serangan hama sudah di ambang batas ekonomi. Pendekatan ini tidak hanya menghemat biaya pestisida tetapi juga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dari Dinas Pertanian Kabupaten X pada 25 Mei 2025, mencatat penurunan rata-rata 20% dalam penggunaan pestisida di lahan yang menerapkan PHT.

4. Penggunaan Benih Bersertifikat dan Varietas Unggul

Investasi pada benih bersertifikat dan varietas unggul adalah langkah awal yang cerdas. Meskipun harganya mungkin sedikit lebih tinggi, benih ini menjamin kualitas genetik, daya tumbuh yang tinggi, dan ketahanan terhadap hama/penyakit tertentu. Ini berarti potensi hasil panen yang lebih optimal dan mengurangi risiko kegagalan, yang pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi penggunaan lahan dan sumber daya lainnya. Memilih varietas yang sesuai dengan kondisi agroklimat lokal juga sangat penting.

Dengan menerapkan tips-tips di atas, petani tidak hanya dapat mencapai efisiensi penggunaan input eksternal secara signifikan, tetapi juga berkontribusi pada praktik pertanian yang lebih berkelanjutan dan menguntungkan dalam jangka panjang.

Posted by admin in Edukasi, Pertanian

Ancaman PMK di Kebun Sawit: Sapi Terinfeksi Virus Mematikan

Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) kembali menjadi momok bagi peternak sapi di Indonesia. Virus mematikan ini menyebar cepat dan menyebabkan kerugian ekonomi besar. Peternak, termasuk mereka yang berada di lingkungan perkebunan sawit, harus meningkatkan kewaspadaan. Ini adalah ancaman PMK yang nyata dan perlu ditangani serius.

Sapi yang terintegrasi di perkebunan sawit untuk pengelolaan biomassa berpotensi tinggi terjangkit. Sistem peternakan terintegrasi, meskipun menguntungkan, memiliki risiko penularan yang lebih tinggi jika langkah pencegahan tidak diterapkan secara optimal. Pencegahan menjadi kunci vital dalam melindungi ternak.

PMK adalah penyakit virus yang sangat menular, menyerang hewan berkuku belah seperti sapi, kambing, domba, dan babi. Gejala khasnya meliputi lepuh pada mulut, lidah, dan kuku, demam tinggi, serta pincang. Produksi susu juga akan menurun drastis.

Virus PMK sangat resisten di lingkungan, memungkinkan penyebaran yang cepat melalui kontak langsung antarhewan. Kontaminasi pakan, air, dan peralatan juga menjadi jalur penularan. Lalu lintas hewan dari daerah terjangkit memperparah situasi. Ancaman PMK ini menyebar sangat cepat.

Kerugian akibat PMK tidak hanya terbatas pada kematian ternak. Penurunan produktivitas, biaya pengobatan mahal, serta pembatasan perdagangan ternak dan produk olahannya sangat merugikan. Dampak ekonominya bisa mencapai triliunan rupiah.

Vaksinasi adalah cara paling efektif untuk membangun kekebalan pada ternak. Program vaksinasi massal harus digencarkan untuk mencapai cakupan yang luas dan membentuk kekebalan kelompok. Ketersediaan dan distribusi vaksin yang memadai harus diprioritaskan oleh pemerintah.

Penerapan biosekuriti ketat di setiap peternakan adalah langkah fundamental. Pembatasan lalu lintas orang dan kendaraan, desinfeksi rutin kandang, serta isolasi hewan yang baru masuk wajib dilakukan. Setiap peternak harus patuh pada protokol ini.

Edukasi dan sosialisasi mengenai PMK kepada peternak sangat penting. Pemahaman tentang gejala, cara penularan, dan tindakan pencegahan akan mendorong partisipasi aktif mereka. Informasi akurat harus disampaikan secara berkala kepada semua pihak.

Pemerintah memegang peranan sentral dalam penanganan PMK. Kebijakan yang komprehensif, koordinasi antarlembaga, serta alokasi anggaran yang cukup diperlukan untuk mendukung program pengendalian wabah. Ancaman PMK membutuhkan respons terpadu.

Posted by admin in Berita, Edukasi, Pertanian

Pupuk Daun: Solusi Kilat Nutrisi untuk Tanaman Layu.

Ketika tanaman terlihat lesu atau menunjukkan tanda-tanda kekurangan nutrisi, pupuk daun bisa menjadi solusi kilat yang efektif untuk mengembalikan vitalitasnya. Berbeda dengan pemupukan akar yang diserap melalui tanah, pupuk daun diaplikasikan langsung ke permukaan daun, memungkinkan nutrisi terserap dengan cepat. Metode ini sangat berguna untuk memberikan dorongan instan pada tanaman yang sedang stres, sakit, atau mengalami defisiensi nutrisi parah. Dengan penyerapan yang lebih cepat, pupuk bisa menjadi penyelamat tanaman Anda.


Cara Kerja dan Keunggulan Pupuk Daun

Daun tanaman memiliki pori-pori kecil yang disebut stomata, yang berfungsi dalam proses fotosintesis dan pertukaran gas. Ketika pupuk daun disemprotkan, nutrisi cair ini dapat masuk melalui stomata dan lapisan kutikula daun, langsung menuju sistem vaskular tanaman. Ini membuat penyerapan nutrisi jauh lebih cepat dibandingkan melalui akar, terutama jika kondisi tanah sedang tidak ideal (misalnya pH tanah tidak seimbang, tanah padat, atau cuaca dingin yang menghambat penyerapan akar). Keunggulan kecepatan inilah yang menjadikan pupuk pilihan ideal untuk pertolongan pertama pada tanaman.

Namun, penting untuk diingat bahwa pupuk bukanlah pengganti pemupukan akar sepenuhnya. Ia lebih berfungsi sebagai suplemen atau cara cepat untuk mengatasi defisiensi. Misalnya, jika tanaman Anda menunjukkan daun menguning karena kekurangan zat besi, penyemprotan pupuk daun yang mengandung zat besi bisa segera memberikan dampak positif, sementara Anda menunggu pupuk akar bekerja di tanah.


Kapan dan Bagaimana Mengaplikasikan Pupuk

Waktu aplikasi pupuk sangat penting untuk memaksimalkan penyerapan. Sebaiknya semprotkan pada pagi hari (sekitar pukul 07.00 – 10.00) atau sore hari (setelah pukul 16.00) saat suhu udara tidak terlalu panas dan stomata daun terbuka lebar. Menghindari penyemprotan di tengah terik matahari akan mencegah daun terbakar dan penguapan pupuk yang terlalu cepat.

Untuk dosis, selalu ikuti petunjuk pada kemasan produk pupuk yang Anda gunakan. Penggunaan berlebihan dapat merusak daun. Semprotkan secara merata ke seluruh permukaan daun, termasuk bagian bawah daun jika memungkinkan, hingga basah tapi tidak menetes. Sebuah kejadian menarik terekam pada hari Kamis, 20 Juni 2024, pukul 08.30 pagi, di Kebun Raya Bogor, ketika seorang petugas kebun senior, Bapak Hadi, terlihat sedang menyemprotkan larutan nutrisi khusus pada koleksi tanaman yang terlihat kurang prima, menunjukkan betapa ahli kebun pun mengandalkan metode ini.


Tips Tambahan

Pastikan air yang digunakan untuk melarutkan pupuk bersih dan bebas klorin. Beberapa petani juga menambahkan sedikit surfaktan (perekat) agar larutan pupuk menempel lebih baik pada daun. Dengan aplikasi yang tepat, pupuk dapat menjadi alat yang sangat berharga dalam menjaga kesehatan dan produktivitas tanaman Anda, memberikan boost nutrisi saat paling dibutuhkan.

Posted by admin in Edukasi, Pertanian

Agrowisata Durian: Konsep Bisnis Menarik yang Untung Berlipat

Agrowisata Durian adalah konsep bisnis menarik yang menawarkan keuntungan berlipat bagi petani dan pelaku pariwisata. Menggabungkan keindahan kebun durian dengan pengalaman wisata, konsep ini menarik pengunjung untuk menikmati buah segar langsung dari pohonnya. Ini adalah cara cerdas memaksimalkan potensi lahan pertanian dan menciptakan nilai tambah.

Inti dari Agrowisata Durian adalah pengalaman unik. Pengunjung tidak hanya membeli durian, tetapi juga merasakan sensasi memetik, mencicipi berbagai varietas, dan belajar tentang budidaya. Ini menciptakan ikatan emosional dan pengalaman yang tak terlupakan bagi mereka.

Peluang keuntungan berlipat datang dari berbagai lini. Pertama, penjualan durian segar langsung ke konsumen tanpa perantara akan meningkatkan margin. Pengunjung bersedia membayar lebih untuk kualitas dan kesegaran yang terjamin, langsung dari sumbernya.

Kedua, Agrowisata Durian memungkinkan diversifikasi pendapatan. Selain penjualan buah, Anda bisa menawarkan paket tur kebun, lokakarya budidaya durian, atau penjualan produk olahan seperti dodol, es krim, dan kopi durian. Ini adalah cara memperluas lini bisnis.

Pengembangan fasilitas pendukung juga menjadi bagian dari Agrowisata Durian yang menguntungkan. Bangun area tempat makan, kafe, homestay, atau toko suvenir. Fasilitas ini akan menarik lebih banyak pengunjung dan meningkatkan durasi kunjungan serta total pengeluaran mereka.

Daya tarik visual kebun durian yang rindang dan asri juga menjadi magnet. Ini sangat cocok untuk tren instagrammable spot di media sosial. Promosi melalui foto dan video pengunjung secara organik akan menarik lebih banyak calon wisatawan tanpa biaya iklan besar.

Musim panen durian adalah puncak kunjungan. Namun, Agrowisata Durian dapat tetap beroperasi di luar musim panen dengan menawarkan pengalaman edukasi, seperti cara menanam atau perawatan pohon durian. Ini menjaga aliran pengunjung dan pendapatan sepanjang tahun.

Kemitraan dengan agen perjalanan lokal atau hotel dapat memperluas jangkauan pasar. Tawarkan paket wisata yang mencakup kunjungan ke kebun durian Anda. Kolaborasi semacam ini akan meningkatkan jumlah wisatawan dan visibilitas bisnis Anda secara signifikan.

Untuk sukses dalam Agrowisata Durian, fokus pada kualitas pelayanan dan kebersihan. Berikan pengalaman terbaik bagi pengunjung agar mereka puas dan kembali lagi. Dengan perencanaan matang dan eksekusi yang baik, konsep ini pasti akan memberikan untung berlipat.

Posted by admin in Berita, Edukasi

Dari Ladang ke Konsumen: Membangun Rantai Nilai yang Adil dalam Pertanian Berkelanjutan

Membangun rantai nilai yang adil, dari ladang hingga ke tangan konsumen, adalah elemen krusial dalam praktik pertanian berkelanjutan. Konsep ini tidak hanya berbicara tentang bagaimana produk ditanam, tetapi juga bagaimana produk tersebut didistribusikan, dipasarkan, dan berapa nilai yang diterima oleh petani sebagai produsen utama. Menciptakan keadilan dalam rantai ini adalah kunci untuk mendorong keberlanjutan ekonomi dan sosial di sektor pertanian.

Bagaimana membangun rantai nilai yang adil ini diwujudkan? Pertama, melalui pengurangan perantara yang tidak efisien. Banyak petani kecil seringkali terjebak dalam sistem di mana mereka menjual produk dengan harga rendah kepada tengkulak, sementara konsumen akhir membayar harga yang jauh lebih tinggi. Pertanian berkelanjutan mendorong model bisnis yang lebih langsung, seperti koperasi petani, pasar petani langsung (farmers’ market), atau platform penjualan daring yang menghubungkan petani langsung dengan konsumen. Sebagai contoh, di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sejak Juli 2024, koperasi “Petani Mandiri” berhasil memangkas jalur distribusi sayuran organik mereka, sehingga petani mendapatkan keuntungan 15% lebih besar.

Kedua, membangun rantai nilai yang adil juga berarti adanya transparansi harga dan kualitas produk. Konsumen perlu diinformasikan tentang asal-usul produk, bagaimana produk itu ditanam, dan siapa yang menanamnya. Sertifikasi organik atau label keberlanjutan dapat membantu dalam hal ini, membangun kepercayaan antara produsen dan konsumen. Selain itu, membangun rantai nilai yang berkeadilan juga mencakup pembayaran yang tepat waktu dan harga yang stabil bagi petani, melindungi mereka dari fluktuasi pasar yang merugikan. Sebuah inisiatif oleh pemerintah daerah di Sumatera Utara pada Januari 2025 memperkenalkan skema harga jaminan bagi produk-produk pertanian berkelanjutan tertentu, memberikan kepastian pendapatan bagi petani.

Melalui upaya kolaboratif ini, tidak hanya petani yang diuntungkan, tetapi konsumen juga mendapatkan produk berkualitas yang diproduksi secara bertanggung jawab. Ini menciptakan ekosistem pangan yang lebih tangguh dan beretika. Dengan demikian, membangun rantai nilai yang adil dari ladang ke konsumen adalah langkah strategis untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan yang tidak hanya menyejahterakan petani, tetapi juga memastikan akses pangan yang berkualitas bagi seluruh masyarakat.

Posted by admin in Edukasi, Pertanian

Bukan Sekadar Pangan: Dimensi Multiplier Peran Penting Sektor Pertanian

Sektor pertanian seringkali hanya dipandang sebagai penghasil pangan, padahal perannya jauh melampaui itu. Ada sebuah dimensi multiplier yang signifikan, di mana setiap aktivitas di sektor ini memicu efek berantai positif di berbagai lini ekonomi dan sosial. Memahami dimensi multiplier ini adalah kunci untuk mengapresiasi kontribusi penuh pertanian dalam pembangunan nasional dan kesejahteraan masyarakat.

Salah satu efek multiplier yang paling jelas terlihat adalah penciptaan lapangan kerja. Pertanian adalah sektor padat karya yang menyerap jutaan tenaga kerja, mulai dari petani di lahan, pekerja di pabrik pengolahan, hingga distributor di pasar. Sebagai contoh, di sebuah sentra produksi beras di Karawang, Jawa Barat, pada musim tanam April-September 2025, diperkirakan lebih dari 50.000 petani dan pekerja musiman terlibat langsung dalam proses budidaya hingga panen. Setiap peningkatan produksi di sana tidak hanya memastikan ketersediaan beras, tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal, meningkatkan daya beli masyarakat, dan mengurangi angka pengangguran. Ini adalah representasi nyata dari dimensi multiplier ekonomi.

Selain itu, sektor pertanian juga menjadi pemasok bahan baku vital bagi berbagai industri hilir. Kelapa sawit menjadi minyak goreng, karet menjadi ban, kopi menjadi minuman olahan, dan tebu menjadi gula. Industri-industri ini pada gilirannya menciptakan lapangan kerja tambahan, memicu investasi, dan menghasilkan nilai tambah yang jauh lebih besar. Pada tanggal 15 Mei 2025, sebuah pabrik pengolahan kelapa sawit di Riau melaporkan peningkatan kapasitas produksi sebesar 15% setelah petani di sekitarnya berhasil meningkatkan hasil panen mereka. Peningkatan ini berdampak pada kebutuhan tenaga kerja baru di pabrik, serta permintaan terhadap jasa logistik dan transportasi, menunjukkan bagaimana dimensi multiplier meresap ke seluruh rantai pasok.

Dampak multiplier pertanian juga terasa dalam pembangunan wilayah dan infrastruktur. Ketika suatu daerah memiliki potensi pertanian yang kuat, pemerintah seringkali berinvestasi dalam pembangunan jalan, irigasi, gudang penyimpanan, dan pasar. Hal ini tidak hanya mempermudah distribusi hasil pertanian, tetapi juga meningkatkan konektivitas dan kesejahteraan umum penduduk desa. Misalnya, proyek pembangunan bendungan irigasi di sebuah kabupaten di Sulawesi Selatan yang selesai pada Maret 2025, telah meningkatkan luas lahan pertanian produktif sebesar 20%, yang kemudian menarik investor untuk membangun fasilitas pengeringan dan penggilingan padi, menciptakan puluhan pekerjaan baru bagi warga setempat.

Singkatnya, sektor pertanian adalah motor penggerak ekonomi yang jauh lebih kompleks dari sekadar penghasil bahan pangan. Dengan segala dimensi multiplier yang dimilikinya, pertanian menjadi fondasi bagi kemandirian ekonomi, kesejahteraan sosial, dan pembangunan berkelanjutan.

Posted by admin in Edukasi, Pertanian