Membangun rantai nilai yang adil, dari ladang hingga ke tangan konsumen, adalah elemen krusial dalam praktik pertanian berkelanjutan. Konsep ini tidak hanya berbicara tentang bagaimana produk ditanam, tetapi juga bagaimana produk tersebut didistribusikan, dipasarkan, dan berapa nilai yang diterima oleh petani sebagai produsen utama. Menciptakan keadilan dalam rantai ini adalah kunci untuk mendorong keberlanjutan ekonomi dan sosial di sektor pertanian.
Bagaimana membangun rantai nilai yang adil ini diwujudkan? Pertama, melalui pengurangan perantara yang tidak efisien. Banyak petani kecil seringkali terjebak dalam sistem di mana mereka menjual produk dengan harga rendah kepada tengkulak, sementara konsumen akhir membayar harga yang jauh lebih tinggi. Pertanian berkelanjutan mendorong model bisnis yang lebih langsung, seperti koperasi petani, pasar petani langsung (farmers’ market), atau platform penjualan daring yang menghubungkan petani langsung dengan konsumen. Sebagai contoh, di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sejak Juli 2024, koperasi “Petani Mandiri” berhasil memangkas jalur distribusi sayuran organik mereka, sehingga petani mendapatkan keuntungan 15% lebih besar.
Kedua, membangun rantai nilai yang adil juga berarti adanya transparansi harga dan kualitas produk. Konsumen perlu diinformasikan tentang asal-usul produk, bagaimana produk itu ditanam, dan siapa yang menanamnya. Sertifikasi organik atau label keberlanjutan dapat membantu dalam hal ini, membangun kepercayaan antara produsen dan konsumen. Selain itu, membangun rantai nilai yang berkeadilan juga mencakup pembayaran yang tepat waktu dan harga yang stabil bagi petani, melindungi mereka dari fluktuasi pasar yang merugikan. Sebuah inisiatif oleh pemerintah daerah di Sumatera Utara pada Januari 2025 memperkenalkan skema harga jaminan bagi produk-produk pertanian berkelanjutan tertentu, memberikan kepastian pendapatan bagi petani.
Melalui upaya kolaboratif ini, tidak hanya petani yang diuntungkan, tetapi konsumen juga mendapatkan produk berkualitas yang diproduksi secara bertanggung jawab. Ini menciptakan ekosistem pangan yang lebih tangguh dan beretika. Dengan demikian, membangun rantai nilai yang adil dari ladang ke konsumen adalah langkah strategis untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan yang tidak hanya menyejahterakan petani, tetapi juga memastikan akses pangan yang berkualitas bagi seluruh masyarakat.